Setelah lama menanti, akhirnya Pokemon GO resmi dirilis di Google Playstore dan Appstore di Indonesia. Pokemon GO adalah aplikasi game menangkap pokemon secara “real” dengan menggunakan teknologi AR (augmented reality). Trainer adalah istilah untuk para pelatih pokemon. Pokemon GO menawarkan sensasi menjadi trainer “sebenarnya”. Tidak seperti game-game pokemon sebelumnya, kita harus aktif berjalan bahkan sampai keluar rumah untuk mendapatkan pokemon. Pokemon akan muncul tiba-tiba saat kita berjalan. Uniknya lagi, saat hendak menangkap pokemon, backgroundnya otomatis sama dengan lingkungan tempat kita berada.
Alhamdulillah handphone saya biarpun butut masih memenuhi standar minimal instal Pokemon GO. Jadi tanpa basa basi, langsung saya instal aplikasi tsb di hp saya. Tidak terlalu besar ukuran filenya, sekitar 60 MB. Saat pertama kali main, kita diminta mendaftar di pokemon club atau masuk dengan akun google. Saya memilih mendaftar di pokemon club. Mudah dan hanya sebentar. Dan akhirnya, saya bisa memainkan game Pokemon GO.
Dalam kurang dari 10 jam, alhamdulillah saya mendapatkan 8 pokemon. Saya hanya berjalan di sekeliling rumah. Mungkin memang rejeki saya, atau memang dari sistemnya sengaja mempermudah pemain baru mendapatkan pokemon. Either way I’m happy. Saya pakai cheat? Tidak. Kalau baca-baca tips bermain Pokemon GO, sebenarnya saya bisa mendapatkan pikachu dari awal dengan berjalan sekitar 25 meter dari lokasi 3 pokemon starter (squirtle, bulbasaur dan charmander), tapi saya memutuskan untuk menunggu saja sampai level saya cukup tinggi. Justru yang bikin greget mencari pikachu bukan?
Saya sudah cukup lama mengenal dunia pokemon, sepertinya sekitar 15 tahun (iya, saya tua). Selain main game pokemon, dulu saya dan adik-adik saya sampai mengoleksi board game dan vcd filmnya. Fans berat deh, hehe. It doesn’t make me an expert though.
Seperti game-game pokemon sebelumnya, tujuan pemain adalah menjadi Pokemon Master. Caranya yaitu dengan menangkap semua pokemon dan mengalahkan semua Gym. Kalau di game-game pokemon yang terdahulu (ada banyak, ga inget satu-satu), saya kayaknya lancar2 aja nangkepin 90% pokemon, ngalahin gym dan jadi champion di pokemon league (atau apa ya namanya, saya agak lupa). Kalo sekarang di Pokemon GO? We’re dealing with the real person, not NPC. Yaiyalah lebih susah. Belom lagi mesti jalan jauh buat nangkepin pokemonnya. Justru disitu tantangannya, hoho.
Pada gambar di atas ada kubus berwarna biru seperti melayang, itu adalah Pokestop. Tempat kita bisa mendapatkan pokeball, potion dan item lainnya secara gratis. Biasanya pokestop berupa patung, arca, atau tempat ibadah. Nah, kalau menara tinggi yang berwarna merah, kuning atau biru adalah Poke Gym. Warna Poke Gym melambangkan tim mana yg menguasai Poke Gym tersebut. Merah berarti tim Valor, kuning berarti Instinct dan biru berarti Mystiq. Warna Poke Gym bisa cepat berubah. Misalnya nih, di dekat rumah saya ada Poke Gym yang sedang diperebutkan tim Instinct dan Mystiq, sehingga warna Poke Gym tsb ganti tiap beberapa jam.
Beberapa hal yg sebaiknya diperhatikan saat bermain Pokemon GO:
- ALWAYS watch where you’re going. Selalu waspada, jangan meleng pas lagi jalan. Mending kalo cuma nabrak orang (sama-sama jalan kaki) ato kecebur got. Lah kalo ketabrak mobil ato nyemplung di kali trus ga bisa berenang piye? Naudzubillah min dzalik.
- Game ini kayak dementor. Instead of your life, it sucks your phone’s life (read: battery). Aseli cepet banget abis batre kalo main Pokemon GO.
- Catch your dream instead of “catch them all”. Ini cuma game, ga nangkep semua pokemon pun kita ga bakalan mati. Jangan karena maen game, lupa kerjaan, lupa tugas, lupa tanggung jawab di dunia nyata. Be a responsible gamer.
Have fun playing Pokemon GO!